Kamis, 10 September 2015

peranan perancangan fasilitas



Peranan Perancangan Fasilitas

pertanyaan mengenai rancang fasilitas,tanda tanda tata letak yang baik ? cek disini
Definisi Rancang Fasilitas : sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas fisik pabrik, guna menunjang kelancaran proses produksi. Tata letak pabrik merupakan suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan efektivitas kegiatan produksi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup atau keberhasila suatu perusahaan. Peralatan produksi yang canggih dan mahal harganya akan tidak berarti apa-apa akibat perencanaan tata letak yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara normal harus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dengan tata letak yang tidak berubah-rubah, maka kekeliruan yang dibuat dalam perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian yang tidak kecil. 
Kegiatan rekayasawan industri yang tertua adalah manataletak pabrik dan menangani pemindahan bahan.
Rekayasawan rancang fasilitas menganalisis, membentuk konsep, merancang, dan mewujudkan system bagi pembuatan barang atau jasa.

Tabel Unsur Utama dalam Perancangan Fasilitas

No
Jenis Usaha
Jenis Masukan
Kegiatan Produksi
Keluaran
1
Pabrik
Bahan Baku dan Bahan Penunjang
Pengubahan Bahan baku menjadi Komponen, rakitan & Produk
Produk & Sisa
2
Gudang Barang
Sejumlah besar barang dagangan
Penyimpanan dan penyediaan
Pesanan pedagang
3
Gudang Toko
Pesanan pedagang
Penataan, penerimaan yg mudah, pemindahan pemilikan
Barang-barang tertentu bagi pelanggan
4
Kantor Pos
Surat dan Paket
Pemilihan dan pengumpulan
Penyusunan urutan surat dan paket
5
Restoran
Makanan & bahan lain
Penyiapan Makanan
Hidangan
6
Rumah Sakit
Pasien, Obat-obatan, dan bahan penunjang
Pelayanan yang dibutuhkan pasien
Pasien yang terawat
7
Rumah
Makanan, peralatan, bahan lain, dsb
Acara makan dan kegiatan dalam rumah
Manusia bahagia





Rancangan ini umumnya digambarkan sebagai rencana lantai, yaitu satu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimumkan :
  • Hubungan antara petugas pelaksana
  • Aliran barang
  • Aliran informasi
  • Tatacara

Yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara efektif, ekonomis, dan aman.
Ruang lingkup pekerjaan rancang fasilitas mencakup satu kajian yang cermat paling tidak dari bidang-bidang berikut :
  1. Pengangkutan
  2. Penerimaan
  3. Gudang bahan-baku
  4. Produksi
  5. Perakitan
  6. Pengemasan dan pengepakan
  7. Pemindahan barang
  8. Pelayanan pegawai
  9. Kegiatan produksi penunjang
  10. Pergudangan
  11. Pengiriman
  12. Perkantoran
  13. Fasilitas luar (penunjang)
  14. Bangunan
  15. Lahan
  16. Lokasi
  17. Keamanan
  18. Buangan





Rancang Fasilitas dan Produktivitas
Latar belakang penskalaan ulang dan modernisasi pabrik dan perubahan teknologi serta organisasi yang berjalan bersamanya mempunyai satu dorongan utama menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan jumlah buruh yang lebih kecil.
Penurunan (upah buruh) 10 persen dapat diperkirakan diperoleh dengan melakukan penataan ulang pabrik kearah yang lebih mutakhir, meski tanpa perubahan berarti dalam tatacara kerja atau peralatan.
Peningkatan produktivitas biasanya merupakan hasil yang diharapkan dari rancang fasilitas, atau rancang-ulang fasilitas.
Peningkatan produktivitas ini dilaksanakan lewat upaya perancangan yang diperlukan untuk mencapai beberapa tujuan dari proses rancang fasilitas.

Tujuan-Tujuan Rancang Fasilitas
Jika sebuah tataletak berfungsi untuk menggambarkan sebuah susunan yang ekonomis dari tempat-tempat kerja yang berkaitan, dimana barang-barang dapat diproduksi secara ekonomis, maka seyogyanya dirancang dengan memahami tujuan penata letak. Tujuan utamanya adalah :
  1. Memudahkan proses manufaktur
  2. Meminimumkan pemindahan barang.
  3. Memelihara keluwesan susunan dan operasi.
  4. Memelihara perputaran barang-setengah-jadi yang tinggi
  5. Menekan modal tertanam pada peralatan.
  6. Menghemat pemakaian ruang bangunan.
  7. Meningkatkan kesangkilan tenaga kerja
  8. Memberi kemudahan, keselamatan bagi pegawai, dan memberi kenyamanan dalam melaksanakan pekerjaan.







Kebutuhan Tetap akan Pekerjaan Rancang Fasilitas
Hampir tiap pabrik, selalu terdapat perubahan dan perbaikan yang harus dikerjakan, peralatan baru yang harus dipadukan, perencanaan masa datang yang harus dikembangkan, dan tugas-tugas lain yang berkaitan. Perencanaan tataletak jangka panjang, mungkin sbb :
10 tahun ke depan - Perkiraan kebutuhan ruang total, menurut fungsinya.
5 tahun ke depan - Bagan alokasi luas, menurut departemen
2 tahun ke depan - Tataletak kasar untuk tempat yang sedang dipertimbangkan
1 tahun ke depan - Tataletak rinci dari suatu tempat
  1. sampai 12 bulan ke depan – Usulan yang disetujui

Rencana jangka panjang seperti itu memberikan pengembangan yang rapi, baik bagi perbaikan maupun bagi perluasan, dan menjamin akan arah yang tepat bagi rencana induk, yang terus menerus diperbarui.



Proses Rancang Usaha : bahwa perusahaan menentukan arah bagi pemenuhan kebutuhan pelanggan melalui :
  1. Penelitian pasar (Menentukan apa yang diinginkan pelanggan)
  2. Peramalan penjualan (Menentukan berapa banyak)
  3. Perancangan produk (Menentukan rincian produk atau jasa)
  4. Perancangan proses (Menentukan cara membuat produk, atau bagaimana memberikan jasa)
  5. Perancangan operasi (Menentukan metode pengerjaan untuk mengefektifkan proses dan setelah itu menentukan jumlah mesin dan tenaga kerja yang dibutuhkan)
  6. Perancangan fasilitas (Menentukan lintasan aliran bahan dan merancang susunan kegiatan untuk memperoleh pemindahan bahan yang runut dan efektif lewat seluruh proses)
  7. Perancangan peralatan (jika perlu)
  8. Perancangan bangunan (Oleh arsitek dan kelompoknya)
  9. Biaya fasilitas
  10. Pengadaan (a. bangunan; b. peralatan; c. tenaga kerja)
  11. Pemasangan fasilitas
  12. Perwujudan proses manufaktur dan proses produktif.
  13. Penggudangan barang jadi
  14. Pendistribusian barang, lewat Pemasaran dan penjualan, ke Pelanggan.

Proses Rancang Fasilitas : Untuk menjamin kelengkapan dan ketepatan pekerjaan yang dilakukan dalam menghasilkan rancangan fasilitas, kebanyakan proses perancangan harus menjalani langkah-langkah dalam urutan berikut :
  1. Mendapatkan data dasar
  2. Menganalisis data dasar
  3. Merancang proses produksi
  4. Merencanakan pola aliran barang
  5. Mempertimbangkan rencana pemindahan bahan menyeluruh
  6. Menghitung kebutuhan peralatan
  7. Merencanakan stasiun kerja mandiri
  8. Memilih peralatan pemindahan barang tertentu
  9. Mengkoordinir kelompok operasi yang berkaitan
  10. Merancang keterkaitan kegiatan
  11. Menentukan kebutuhan gudang
  12. Merencanakan kegiatan pelayanan dan kegiatan lainnya
  13. Menentukan kebutuhan ruang
  14. Mengalokasikan kegiatan ke seluruh ruang
  15. Mempertimbangkan jenis bangunan
  16. Membangun tataletak induk
  17. Mengevaluasi, menyesuaikan , dan memeriksa tatletak dengan orang yang tepat
  18. Memperoleh persetujuan
  19. Membangun tataletak
  20. Mengikuti pelaksanaan tataletak







Jenis-jenis Persoalan Tata Letak : semua rancang fasilitas atau proyek tataletak dilakukan selain untuk fasilitas baru, juga melibatkan penataletakan ulang dari satu proses yang telah ada atau perubahan beberapa bagian dari susunan peralatan tertentu. Masalah tataletak jenisnya beragam :
  1. Perubahan rancangan (sering perubahan rancangan produk menuntut perubahan proses operasi yang diperlukan)
  2. Perluasan departemen (jika menambah produksi suatu komponen produk tertentu, seringkali diperlukan perubahan tataletak)
  3. Pengurangan departemen (jika jumlah produksi berkurang secara drastic dan menetap, perlu dipertimbangkan pemakaian proses yang berbeda dari proses sebelumnya)
  4. Penambahan produk baru (jika produk baru ini berbeda dari yang sedang diproduksi, maka perlu perubahan tataletak)
  5. Memindahkan satu departemen (jika dilakukan pemindahan satu departemen dapat menimbulkan masalah tataletak yang besar)
  6. Penambahan departemen baru (jika menetapkan untuk membuat suatu komponen yang selama ini dibeli dari perusahaan lain)
  7. Peremajaan peralatan yang rusak (menuntut pemindahan peralatan yang berdekatan untuk mendapatkan tambahan ruang)
  8. Perubahan metode produksi (setiap perubahan kecil dalam satu tempat kerja seringkali mempunyai pengaruh terhadap tempat kerja yang berdampingan atau wilayah yang berdampingan)
  9. Penurunan biaya (tentunya merupakan akibat dari setiap keadaan tersebut di atas)
  10. Perencanaan fasilitas baru (fasilitas dapat ditata untuk kegiatan manufaktur terefektif)

Beberapa tanda/ukuran dimana tataletak yang ada sudah tidak sesuai :
  1. Bangunan tidak cocok dengan yang dibutuhkan.
  2. Kegagalan dalam menerapkan jalur teknik produksi ketika diterapkan.
  3. Perubahan rancangan produk atau proses dibuat tanpa membuat perubahan yang diperlukan pada tataletak.
  4. Pemasangan peralatan tambahan tanpa mempertimbangkan keterkaitannya dengan pola aliran yang ada.
  5. Waktu terbuang dan menganggur yang tak terduga.
  6. Kesulitan pengendalian persediaan.
  7. Menurunnya produksi pada satu tempat kerja.
  8. Kondisi penuh sesaknya ruang-ruang kerja.
  9. Terlalu banyak orang yang memindahkan barang.
  10. ‘Leherbotol’ dalam produksi.
  11. Langkah balik.
  12. Penyimpanan sementara terlalu banyak.
  13. Hambatan dalam aliran barang.
  14. Kesulitan penjadwalan.
  15. Pemborosan ‘ruangan’.
  16. Menganggurnya orang dan peralatan.
  17. Waktu pemrosesan yang berlebihan.
  18. Perawatan bangunan yang jelek.

Tanda-tanda Tata letak yang Baik
Tataletak yang efektif terwujud dengan memiliki beberapa karakteristik yang jelas yang dapat dilihat bahkan dari satu pengamatan biasa, diantaranya yang paling penting adalah :
  1. Keterkaitan kegiatan yang terencana.
  2. Pola aliran barang terencana.
  3. Aliran yang lurus.
  4. Langkah balik yang minimum.
  5. Jalur aliran tambahan.
  6. Gang yang lurus.
  7. Pemindahan antar operasi minimum.
  8. Metode pemindahan yang terencana.
  9. Jarak pemindahan yang minimum.
  10. Pemrosesan digabung dengan pemindahan bahan.
  11. Pemindahan bergerak dari penerimaan menuju pengiriman.
  12. Operasi pertama dekat dengan penerimaan.
  13. Operasi terakhir dekat dengan pengiriman.
  14. Penyimpanan pada tempat pemakaian jika mungkin.
  15. Tataletak yang dapat disesuaikan dengan perubahan.
  16. Direncanakan untuk perluasan terencana.
  17. Barang setengah jadi minimum.
  18. Sesedikit mungkin bahan yang tengah diproses.
  19. Pemakaian seluruh lantai pabrik maksimum.
  20. Ruang penyimpanan yang cukup.
  21. Penyediaan ruang yang cukup antar peralatan.
  22. Bangunan didirikan di sekeliling tataletak.
  23. Bahan diantar ke pekerja dan diambil dari tempat kerja.
  24. Sesedikit mungkin jalan kaki antar operasi produksi.
  25. Penempatan yang tepat untuk fasilitas pelayanan produksi dan pekerja.
  26. Alat pemindah mekanis dipasang pada tempat yang sesuai.
  27. Fungsi pelayanan pekerja yang cukup.
  28. Pengendalian kebisingan, kotoran, debu, asap, kelembaban, dsb, yang cukup.
  29. Waktu pemrosesan bagi waktu produksi total maksimum.
  30. Sesedikit mungkin pemindahan barang.
  31. Pemindahan ulang minimum.
  32. Pemisah tidak mengganggu aliran barang.
  33. Pemindahan barang oleh buruh langsung sesedikit mungkin.
  34. Pembuangan barang sisa sekecil mungkin.
  35. Penempatan yang pantas bagi bagian penerimaan dan pengiriman.

Peninjauan atas Aturan Rancang Fasilitas dan Kegiatan Awal Perancangan Perusahaan
Rancang Fasilitas sebagai satu Fungsi Koordinasi: peninjauan awal terhadap seluruh aturan perencanaan dan perancangan fasilitas sebagai alat untuk memahami uraian selanjutnya. Harus diperhatikan pula bahwa kesimpulan yang dicapai pada tiap langkah dalam tiap aturan, masih dapat diperbaiki jika kondisinya diubah akibat temuan-temuan yang didapat belakangan dalam tahapan lanjut dari proses perencanaan.

Aturan Rancang Fasilitas : Perancangan tataletak yang efektif dapat dilanjutkan dengan cara berikut :
Peroleh data dasar (sebaiknya menyandarkan diri pada pekerjaan staf untuk data dasar yang diperlukan untuk merancang tataletak)
Analisis data dasar (menentukan keterkaitan yang dibutuhkan dan kemudian untuk mempersiapkan langkah perencanaan selanjutnya
Rancang proses produksi (menentukan proses pengubahan bahan menjadi komponen dan produk yang diinginkan, atau bagi perusahaan bukan-pengilangan, aturan yang menentukan pelaksanaan jasa, analis dapat membentuk peta proses operasi dimana peta ini menggabungkan operasi dari Urutan Produksi dengan data yang ditunjukkan pada Peta Rakitan, sehingga memperluas kegunaan data dasar, dan memberikan gambaran pola aliran bahan yang lebih baik)

Rencanakan pola aliran bahan (pola umum aliran bahan harus dirancang dengan hati-hati untuk menjaga minimumnya perpindahan, dan agar diperoleh keterkaitan yang baik antar jalur aliran beberapa komponen)

Perhatikan seluruh rencana pemindahan barang (system yang ideal akan mengandung kombinasi terpadu dari metode dan peralatan yang dirancang untuk melaksanakan aliran bahan)
Hitung kebutuhan peralatan (perlu ditentukan berapa jumlah tiap jenis peralatan yang dibutuhkan, juga jumlah operator harus ditentukan).
Rencanakan tempat kerja mandiri (setiap tempat kerja harus dirancang sebagai bagian terpadu dari rencana keseluruhan, biasanya rekayasawan tatacara kerja akan membantu bagian rancangan tataletak ini atau akan mengerjakannya sebagai bagian dari pekerjaannya)
Pilih peralatan pemindah barang yang tepat (cara khusus pemindahan barang harus ditentukan untuk tiap pemindahan barang atau bahan, banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan metode pemindahan)
Koordinir kelompok operasi yang berkait (keterkaitan antar kelompok operasi atau kegiatan yang berkaitan harus direncanakan, jika belum maka tempat kerja mandiri, pusat produksi, departemen atau proses harus dipadukan dan disatukan bersama.
Rancang keterkaitan kegiatan (diperlukan penyambungan langkah-langkah sebelumnya dengan kegiatan penunjang dan kegiatan pelayanan dengan memperhatikan derajat kedekatan yang dibutuhkan barang, orang, dan aliran informasi, juga perlu dipertimbangkan lagi adalah hubungan negatif, dianalisis dengan bantuan peta keterkaitan kegiatan, dan Diagram keterkaitan kegiatan)
Tentukan kebutuhan gudang (harus dipertimbangkan ukuran luas lantai dan isi ruangan untuk gudang bahan baku, gudang barang setengah jadi dan gudang produk jadi)

Rencanakan kegiatan pelayanan dan kegiatan lain (perlu dipertimbangkan beberapa fungsi kegiatan pelayanan dan kegiatan tambahan yang menunjang kegiatan produksi dalam melaksanakan pekerjaannya, karena setiap kegiatan itu harus ditataletakkan dan dipadukan dengan efektif ke dalam rencana induk)

Tentukan kebutuhan ruang (perlu dibuat perkiraan awal tentang ruangan total yang dibutuhkan bagi tiap kegiatan dalam fasilitas dan perkiraan awal dari luas total dari fasilitas yang diusulkan, dan usulan ini harus yakin bahwa kebutuhan ruang seluas itu tersedia)
Alokasikan daerah kegiatan ke seluruh ruangan (akan merinci keterkaitan dengan fasilitas sekitarnya, seperti pusat pembangkit tenaga, tempat parkir, halaman gudang, dan bangunan yang berhampiran, mempunyai pertimbangan yang didasarkan atas orientasi bangunan yang diusulkan)
Pertimbangkan jenis bangunan (dalam setiap kasus, jenis bangunan, konstruksi, bentuk dan jumlah lantai harus diperhitungkan untuk mencapai kesimpulan sementara)

Bangun tataletak induk (beberapa rencana daerah kerja dan diagram aliran harus dapat dipadukan, artinya bahwa banyak penyesuaian yang harus dilakukan untuk memberi tempat bagi penggabungan berbagai daerah kerja, diagram alir dan kegiatan pelayanan dan penunjang, dengan pola aliran ke dalam satu komposisi pekerjaan)

Evaluasi, sesuaikan, dan periksa tataletak dengan pihak yang sesuai (pemeriksaan awal dapat dilakukan dengan orang lain yang turut membantu pada perencanaan tataletak, misalnya mereka yang berkepentingan dengan tatacara kerja, produksi, atau keselamatan kerja)
Peroleh persetujuan (tataletak harus disetujui secara resmi oleh pejabat pabrik yang mengemban kebijakan dan aturan pabrik, serta yang memiliki pengetahuan khusus tentang fase-fase operasi yang diusulkan dan memiliki pemahaman yang luas terhadap keterkaitan menyeluruh antara berbagai fase operasi)
Dirikan tataletak (perancang tataletak harus bekerja sama dengan arsitek dan rekayasawan bangunan untuk melihat apakah tataletak yang direncanakan itu dapat digabungkan secara tepat dengan bangunannya)
Tindaklanjuti Pelaksanaan Tataletak (perancang tataletak harus mencatat secara runtut bagaimana tataletak mempengaruhi operasi produksi, ketika kesempatan bagi perbaikan teramati, tataletak harus dievaluasi dengan tepat dan perubahan dibuat jika ternyata memang diperlukan)

Kesimpulan : banyak perubahan akan dilakukan dengan berjalannya pekerjaan, dan aturan ini tidak perlu dipandang sebagai rencana pekerjaan yang kaku, tidak ada proyek tataletak yang rutin, juga tidak ada yang sama, dan tiap kasus menuntut perhitungan yang cermat pada seluruh aspek.

Prosedur perancangan produksi
  • Analisa produk atau jasa
  • Penentuan operasi (produksi) apa yang diperlukan untuk memproduksi atau melaksanakannya.
  • Bagaimana semua itu akan dilaksanakan.
  • Mesin, peralatan, perkakas dan fasilitas apa yang diperlukan.
  • Patokan baku apa yang akan mengatur kelaksanaan hasilan.

    belum bisa matematika ? ini motivasi buat kamu  klik ini


EmoticonEmoticon